Sabtu, 23 November 2013

Survei Kitab 1 Yohanes



Survei Kitab 1 Yohanes.
Penulis:
Surat ini tidak menuliskan penulisnya. Tetapi kalau memperbandingkan surat ini dengan Injil Yohanes, sudah nyata dari bahasanya, bahwa penulis yang sama menulis kedua karya tulis itu. Kalau rasul Yohanes yang menulis Injil Yohanes, maka dia juga menulis surat Yohanes yang pertama ini. Menurut tradisi bersifat seragam di antara para bapa-bapa Gereja mula-mula bahwa Yohanes, Rasul yang terkasih, adalah penulis dari I Yohanes.
Ahli-ahli Modern Kebanyakan mayoritas ahli moderen mengakui kemiripan di antara semua tulisan-tulisan Yohanes, khususnya dalam penyusunan kata, kosa kata, dan bentuk-bentuk ketatabahasaan.  Kepercayaan pribadi saya adalah bahwa Yohanes, rasul yang sudah lanjut usia ini, menulis semua lima buku tersebut di akhir pelayanannya di Efesus!

Tempat dan tanggal penulisan
Jika Rasul Yohanes menulis surat-surat ini, dan khususnya I Yohanes, kita berbicara suatu kurun waktu sekitar penutupan abad pertama. Tradisi gereja bahwa rasul Yohanes hidup sampai akhir abad pertama. Jerome mengatakan Yohanes hidup 68 tahun setelah penyaliban Yesus. Ini sepertinya cocok dengan tradisi ini. B. A.T. Robertson berpikir I Yohanes ditulis antara 85-95 M, sementara Injilnya ditulis sekitar tahun 95 M. kebanyakan ahli teologi bahwa surat Yohanes yang pertama ini ditulis sekitar tahun 90.

Penerima
Yohanes tidak menyebut siapa yang menerima surat ini. Sebenarnya surat ini tidak merupakan surat melainkan merupakan selebaran atau surat edaran. Jadi bisa dikatakan bahwa surat ini ditulis kepada orang Kristen pada umumnya.
Namun ada bebarapa pendapat mengenai penerima kitab ini:
A. Tradisi menyatakan bahwa buku ini ditulis kepada Propinsi Romawi Asia Kecil (Turki bagian Barat), dengan Efesus sebagai daerah kota metropolitan utamanya.
B. Surat ini sepertinya telah dikirimkan kepada suatu kelompok gereja tertentu di Asia Kecil yang sedang mengalami permasalahan guru-guru palsu (seperti Kolose dan Efesus), khususnya (1) gnostik doketis yang menolak kemanusiaan Kristus, namun meneguhkan keTuhananNya dan (2) grostik antinomian yang memisahkan teologia dari etika/moralitas.

Latar belakang Kitab
Surat ini timbul guna menampik kegiatan guru-guru penyesat yg telah mengundurkan diri dari jemaat (atau jemaat jemaat), dan yg berusaha menggoda orang-orang percaya (1Yoh 2:18 dab, 26). Kepada merekalah Surat ini dialamatkan oleh Yohanes. Mereka membentuk kelompok tersendiri dan menganggap pengetahuan mereka jauh lebih unggul dari pengetahuan orang Kristen biasa (bnd .1Yoh 2:20,27;  2Yoh 1:9), dan mereka tidak mengasihi masyarakat Kristen biasa itu (bnd. 1Yoh 4:20).  
Mereka perintis dari bidat yg di kemudian hari dikenal dengan nama ‘Gnostik’ (Yunani, gnosis artinya ‘pengetahuan’) dan menyatakan bahwa mereka mempunyai ilmu khusus tentang Allah dan teologi. Berdasarkan ajaran baru mereka agaknya mereka menyangkal bahwa Yesus adalah Mesias atau Kristus (1Yoh 2:22), Anak Allah (1Yoh 4:15; 5:5,10) yg telah ada sejak semula (1Yoh 1:1), yg sudah datang dalam rupa manusia (1Yoh 4:2; 2Yoh 1:7) untuk menyediakan keselamatan bagi manusia (1Yoh 4:9 dab, 14).
Persoalan yang paling menonjol yang melatarbelakangi penulisan surat ini ialah ajaran palsu mengenai keselamatan dalam Kristus dan cara bekerjanya di dalam diri orang percaya. Beberapa orang, yang dahulu merupakan bagian dari sidang pembaca, kini sudah meninggalkan persekutuan jemaat (1Yoh 2:19), tetapi hasil dari ajaran palsu mereka masih memutarbalikkan Injil mengenai bagaimana mereka bisa "mengetahui" bahwa mereka mempunyai hidup kekal. Dari segi doktrin, ajaran sesat mereka menyangkal bahwa Yesus itulah Kristus (1Yoh 2:22; bd. 1Yoh 5:1) atau bahwa Kristus menjelma menjadi manusia (1Yoh 4:2- 3); dari segi etika, mereka mengajarkan bahwa menaati perintah Kristus (1Yoh 2:3-4; 5:3) dan hidup kudus dan terpisah dari dosa (1Yoh 3:7-12) dan dari dunia (1Yoh 2:15-17) tidak diperlukan untuk iman yang menyelamatkan (bd.1Yoh 1:6; 5:4-5).
Guru-guru palsu ini selanjutnya menyatakan bahwa mereka ‘tidak berdosa’ (1Yoh 1:8,10), dan nampaknya mereka tidak membutuhkan kelepasan melalui kematian Yesus Kristus. Padahal nyatanya secara moral mereka acuh tak acuh, mengikuti pola hidup duniawi (bnd. 1Yoh 2:15), menyangkal perintah-perintah Kristus (1Yoh 2:4), dan seenaknya melakukan apa saja yg menyenangkan hati mereka. Mereka tidak menyadari bahwa dosa mencakup masalah moral, mis melanggar hukum Allah (1Yoh 3:4,7), dan karena itulah mereka menganggap diri mereka tanpa dosa kendati mereka bergelimang keakuan dan tanpa belas kasihan.
  
Tujuan Penulisan Kitab
Yohanes menulis tujuannya di dalam 5:13, “semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.”
Untuk menasihati anak-anak rohaninya agar mengejar suatu kehidupan persekutuan yang kudus dengan Allah dalam kebenaran, dalam sukacita penuh (1Yoh 1:4) dan kepastian (1Yoh 5:13) hidup kekal, melalui iman yang taat kepada Yesus sebagai Putra Allah (1Yoh 4:15; 5:3-5,12), dan dengan kehadiran Roh Kudus (1Yoh 2:20; 4:4,13). 

Garis besar
I.             Kesaksian Tentang Kristus (1:1-4).
II.          Dasar-dasar  Persekutuan dengan Allah (1:5-2:2
1. "Tidak Ada Kegelapan" Dalam Allah (1Yoh 1:5)  
2. Tidak Ada Persekutuan Dalam Kegelapan (1Yoh 1:6)  
3. Persekutuan Dalam Terang (1Yoh 1:7)  
4. Persekutuan Dalam Penyucian atau pengakuan Dosa   (1Yoh 1:8-2:2)
III.       Perilaku Dalam Persekutuan  (2:2-29)
1. Ketaatan   (1Yoh 2:3-5)  
2. Keserupaan dengan Kristus (1Yoh 2:6)  
3. Kasih (1Yoh 2:7-11)  
4. Pemisahan dari Dunia   (1Yoh 2:12-17)  
5. Kesetiaan Kepada Kebenaran (1Yoh 2:18-28)  
IV.        Sifat-sifat Dalam Persekutuan (1Yoh 2:29-3:24)  
A. Dalam Hubungan dengan Harapan Kita  —  Kesucian (3:1-3)  
1. Alasan-Alasan untuk Menyucikan Diri (3:1-3a)  
2. Maksud Menyucikan Diri (3:3b)  
B. dalam Hubungan dengan Posisi Kita  —  Kebenaran dan Kasih (3:4-18)  
C. Dalam Hubungan dengan Doa Kita  —  Jawaban-Jawaban (3:19-24)  
1. Tergantung Pada Kepercayaan (3:19-21)  
2. Tergantung Pada Ketaatan (3:22-24)  
V. Peringatan tentang Persekutuan (4:1-5:1)  
A. Peringatan Mengenai Roh-Roh Penipu: Nabi-Nabi Palsu (4:1-6)  
1. Keberadaan Roh-Roh Penipu (4:1)  
2. Menguji Roh-Roh Penipu (4:2-6)  
B. Peringatan Mengenai Roh Pengasih: Pengakuan Yang Tidak Besar (4:7-5:1)  
1. Dasar Kasih (4:7-10)  
2. Tanggapan yang Layak Terhadap Kasih Allah (1Yoh 4:11-13,19-21)  
3. Tinggal Dalam Kasih Allah (1Yoh 4:14-16)  
4. Kesempurnaan Kasih   (1Yoh 4:17-18)  
5. Ketaatan Kasih (1Yoh 5)  
VI. alasan Persekutuan (5:2-21)  
A. Iman Kepada Kristus Dibuktikan dengan Perilaku (5:2-5)  
B. Iman Kepada Kristus Dibuktikan Bukti dengan Kebenaran (5:6-12)  
1. Bukti yang Dapat Dipercaya (5:6-8)  
2. Pengaruh dari Hal yang Dapat Dipercaya Tersebut (5:9-12)  
C. Iman Kepada Kristus Dibuktikan dengan Rasa Percaya (5:13-21)   
Surat Pertama Yohanes terdiri atas 5 pasa1,105 ayat, dan sekitar 2.523 kata.   

Tema-tema Kunci
1.      Hidup.
Sebagaimana dengan Injil, karunia Allah bagi orang percaya adalah hidup.( 1Yo 1:1, 2; 2:25; 3:14; 4:9; 5:11, 12)
2.      Terang dan kebenaran.  
Kristus datang untuk menunjukkan kepada kita siapa Allah dan jalan jalan-Nya, untuk memberi kita terang (1Yo 1:5-7; 2:8-11). Ini berarti kita mengetahui kebenaran atas banyak hal (1Yo 1:8; 2:21, 27; 5:20 lihat  2Yoh 1, 2, 4; 3 Yoh. 1, 3, 4, 12). Perhatikanlah, kita tidak cukup hanya mengetahui kebenaran, tetapi kita harus melakukannya.   
3. Dosa.  
Perhatikan bagaimana Yohanes menggambarkan dosa. Dalam pikirannya masalah ini sangatjelas. (1Yo 1:6, 8-10; 2:1; 3:4-6, 8; 5:16-18 ) 
   4. Dunia.
Yohanes memakai kata ini lebih dari satu arti. Lihatlah ayat-ayat acuannya (1Yo 2:2, 15-17; 3:13; 4:1, 3-5, 17; 5:4, 5, 19) dan perhatikan terutama hal-hal yang berhubungan dengan dunia yang jahat dan tidak bertuhan, tempat orang Kristen harus hidup.   
5. Menetap.  
Kata ini yang berarti ‘tetap’ atau ‘tidak kunjung habis’, menyatakan hubungan dengan Kristus yang tetap dan terus menerus tidak akan berhenti yang kita miliki sekarang ini dengan Kristus. (1Yo 2:6, 10, 24, 28; 3:6, 9, 15, 17, 24; 4:12, 13, 15, 16, lihat 2Yoh 1:2; Yoh 15:1-11).   
6. Lahir dari Allah.  
 Seperti Yesus, Yohanes berbicara tentang ‘lahir dari Allah’ sebagai awal dari kehidupan Kristen kita. Lihat bagaimana ia menggambarkan hal ini 2:29; 2:1, 2, 9, 10; 4:7; 5:1, 2, 18.  
7. Yesus Kristus.  
Oleh karena Yesus diserang, Yohanes mengatakan hal-hal yang positif tentang Dia. Pelajari ayat-ayat acuan yang menjelaskan tentang siapa Dia (1Yo 1:1-3; 2:1, 22-24; 1Yo 3:5, 7; 4:2, 3, 9, 14; 5:5, 6, 8) dan apa yang telah dilakukan-Nya untuk kita ( 1Yo 1:7; 2:2; 3:5, 8; 4:10). 

Pesan dan penerapan Praktis
Pesan   
Kepastian-dan ujian terhadap ajaran palsu   
Kita mempunyai:   
1. Injil yang benar dan asli.  
Ø  Anak Allah benar-benar telah datang. 1Yo 4:2, 15; 5:1, 6-10  
Ø  Mereka yang telah melihat dan mendengar. 1Yo 1:1-4; 4:6  
Ø  Menolak Dia, menolak Allah. 1Yo 2:22-24; 5:10-12; 2Yoh 9  
2. Janji pengampunan Allah.  
Ø  Janji ini sangat jelas. 1Yo 1:9; 2:12  
Ø  Sebab Yesus telah mati. 1Yo 2:1, 2; 4:10  
Ø  Bagaimanapun perasaan kita. 1Yo 3:19-22  
3. Cara hidup baru.  
Ø  Kuasa untuk memutuskan dosa. 1Yo 3:4-10; 5:4  
Ø  Dan mengalahkan Setan. 1Yo 2:13, 14; 3:8,9; 4:4  
Ø  Melakukan apa yang Allah kehendaki. 1Yo 2:17, 29; 3:3  
Ø  Engkau tidak dapat melakukan kedua-duanya. 1Yo 1:6,7; 2:3-6  
 4. Roh Kudus mendiami kita.  
Ø  Pengertian dari Allah sendiri. 1Yo 2:20, 27  
Ø  Keyakinan yang sungguh. 1Yo 3:24; 4:13 5:7-10  
5. Kasih baru, satu terhadap yang lain.  
Ø  Kristen sejati mengasihi sesamanya. 1Yo 3:14, 23, 24; 4:7, 12, 16, 21; 5:1-3  
Ø  Mengasihi berarti menyerahkan diri. 1Yo 3:16;    4:9-11  
Ø  Jika kita tidak mengasihi.  1Yo 2:9-11; 3:14, 15, 17; 4:8, 20  
Ø  Lakukan Terus. 1Yo  3:11, 18, lihat 2Yohanes 1:5,6  
Penerapan  
1.Anda dapat memastikan bahwa  Anda adalah anak Allah.  
Anda dapat mengalami persekutuan dengan Dia dan sesama, sukacita penuh, doa yang dijawab, dan perasaan memiliki yang mendalam  
2. Iman yang sejati akan membawa kita kepada suatu kehidupan yang lain.  
Ini berarti berhenti dari kebiasaan berbuat dosa, memiliki kasih yang baru untuk orang lain dan siap untuk melakukan kehendak Allah  
3.Anda akan menonjol dibandingkan yang lain.  
Dunia berada dibawah kuasa Setan  
o Anda harus menghindari jalan jalannya  
o Setan akan membenci Anda  
4.Guru-guru palsu banyak berkeliaran.  
o Anda dapat mengenali mereka dari apa yang mereka ajarkan, cara hidup mereka  
o Anda mempunyai penangkalnya sebab memiliki kebenaran dan dapat menguji kesalahan dengan kebenaran
Ciri-Ciri Khas   
Lima ciri utama menandai surat ini.   
(1) Surat ini mendefinisikan kehidupan Kristen dengan memakai istilah yang bertentangan dan dengan seakan-akan tidak memberikan peluang kompromi di antara terang dan gelap, kebenaran dan kebohongan, kebenaran dan dosa, kasih dan kebencian, mengasihi Allah dan mengasihi dunia, anak-anak Allah dan anak-anak setan.   
(2) Yang penting, surat ini merupakan satu-satunya kitab PB yang berbicara mengenai Yesus sebagai pengantara (Yun. _parakletos_) kita dengan Bapa pada saat kita sebagai orang yang sungguh percaya berbuat dosa (1Yoh 2:1-2; bd. Yoh 14:16-17,26; 15:26; 16:7-8).   
(3) Berita yang disampaikan surat ini didasarkan hampir seluruhnya pada kesaksian rasuli dan bukan pada penyataan PL dahulu; petunjuk kepada PL jelas tidak ada.
(4) Karena surat ini menyampaikan Kristologi berhubungan dengan penyangkalan suatu bentuk ajaran sesat tertentu, maka itu berfokus pada penjelamaan dan darah (yaitu, salib) Yesus tanpa menyebutkan kebangkitan-Nya secara khusus.   
(5) Gaya penulisannya sederhana dan berulang sewaktu Yohanes membahas berbagai istilah seperti "terang," "kebenaran," "percaya," "tetap tinggal," "mengenal," "mengasihi," "kebenaran," "kesaksian," "lahir dari Allah," dan "hidup kekal".  

KEUNIKAN BUKU INI
A. Buku I Yohanes bukanlah suatu surat pribadi ataupun surat yang ditulis kepada satu gereja ataupun juga suatu “Memo kantor yang bersemangat dari Kantor Pusat.” (surat perusahaan).
1. Surat ini tidak memiliki pengantar tradisional (dari siapa, kepada siapa).
2. Surat ini tidak memiliki salam pribadi ataupun berita penutup.
B. Tak menyebutkan nama-nama pribadi. Ini sangatlah tidak biasa kecuali di buku-buku yang ditulis kepada banyak gereja, seperti Efesus dan Yakobus. Satu-satunya buku PB yang tidak menyertakan penulisnya ialah Ibrani. Namun demikian, nyatalah bahwa ini ditulis kepada orang-orang percaya yang menghadapi masalah internal gereja yaitu guru-guru palsu.
C. Surat ini adalah suatu pendalaman teologis yang kuat.
1. Sentralitas Yesus
a. Sepenuhnya Allah dan sepenuhnya manusia
b. Keselamatan datang dari imandalam Yesus Kristus, bukan suatu pengalaman mistis atau pengetahuan rahasia (guru palsu)
2. Tuntutan untuk gaya hidup Kristen (tiga ujian KeKristenan yang asli)
a. Kasih persaudaraan
b. ketaatan
c. penolakan dari sistem dunia yang jatuh
3. Jaminan dari keselamatan kekal melalui iman dalam Yesus dari Nazaret (“mengenal” digunakan 27 kali)
4. Bagaimana mengenali guru-guru palsu
D. Tulisan-tulisan Yohanes (khususnya I Yohanes) menggunakan Bahasa Yunani Koine yang paling tidak rumit dari semua penulis PB, namun buku ini, tidak seperti buku lainnya, menggali kedalaman dari kebenaran-kebenaran yang mendasar dan kekal tentang Allah dalam Yesus (yaitu Allah adalah Terang, 1:5; Allah adalah Kasih, 4:8,16; Allah adalah Roh, Yoh 4:24).
E. Ada kemungkinan bahwa I Yohanes dimaksudkan untuk menjadi surat pembuka dari Injil Yohanes. Ajaran Sesat gnostik di abad pertama membentuk latar belakang bagi kedua buku ini. Injil memiliki dorongan penginjilan, sementara I Yohanes ditulis untuk orang-orang percaya.
F. Yohanes menulis dalam istilah hitam dan putih (dualistik). Ini adalah ciri khas dari Gulungan Kitab Laut Mati dan guru-guru palsu gnostik. Dualisme tulisan terstruktur dari I Yohanes mencakup verbal (terang versus kegelapan) dan gaya (suatu pernyataan negatif yang diikuti oleh yang positif). Ini berbeda dengan Injil Yohanes,
yang menggunakan suatu dualisme vertikal (dari atas versus dari bawah).
G. Sangatlah sukar untuk menggaris besarkan I Yohanes karena penggunaan tema-tema berulang oleh Yohanes. Buku ini adalah seperti sebuah permadani kebenaran yang dianyam dalam pola yang berulang.

  ditulis oleh: Supriadi Siburian, S.Th