Survei
Kitab 1 Yohanes.
Penulis:
Surat ini tidak menuliskan penulisnya.
Tetapi kalau memperbandingkan surat ini dengan Injil Yohanes, sudah nyata dari
bahasanya, bahwa penulis yang sama menulis kedua karya tulis itu. Kalau rasul
Yohanes yang menulis Injil Yohanes, maka dia juga menulis surat Yohanes yang
pertama ini. Menurut tradisi bersifat seragam di antara para bapa-bapa Gereja
mula-mula bahwa Yohanes, Rasul yang terkasih, adalah penulis dari I Yohanes.
Ahli-ahli Modern Kebanyakan
mayoritas ahli moderen mengakui kemiripan di antara semua tulisan-tulisan Yohanes,
khususnya dalam penyusunan kata, kosa kata, dan bentuk-bentuk ketatabahasaan. Kepercayaan pribadi saya adalah bahwa Yohanes,
rasul yang sudah lanjut usia ini, menulis semua lima buku tersebut di akhir
pelayanannya di Efesus!
Tempat
dan tanggal penulisan
Jika Rasul Yohanes menulis
surat-surat ini, dan khususnya I Yohanes, kita berbicara suatu kurun waktu sekitar
penutupan abad pertama. Tradisi gereja bahwa rasul Yohanes hidup sampai akhir
abad pertama. Jerome mengatakan Yohanes hidup 68 tahun setelah penyaliban
Yesus. Ini sepertinya cocok dengan tradisi ini. B. A.T. Robertson berpikir I
Yohanes ditulis antara 85-95 M, sementara Injilnya ditulis sekitar tahun 95 M.
kebanyakan ahli teologi bahwa surat Yohanes yang pertama ini ditulis sekitar
tahun 90.
Penerima
Yohanes tidak menyebut siapa yang
menerima surat ini. Sebenarnya surat ini tidak merupakan surat melainkan
merupakan selebaran atau surat edaran. Jadi bisa dikatakan bahwa surat ini ditulis
kepada orang Kristen pada umumnya.
Namun ada bebarapa pendapat
mengenai penerima kitab ini:
A. Tradisi menyatakan bahwa buku ini ditulis kepada Propinsi
Romawi Asia Kecil (Turki bagian Barat), dengan Efesus sebagai daerah kota
metropolitan utamanya.
B. Surat ini sepertinya telah dikirimkan kepada suatu
kelompok gereja tertentu di Asia Kecil yang sedang mengalami permasalahan
guru-guru palsu (seperti Kolose dan Efesus), khususnya (1) gnostik doketis yang
menolak kemanusiaan Kristus, namun meneguhkan keTuhananNya dan (2) grostik
antinomian yang memisahkan teologia dari etika/moralitas.
Latar
belakang Kitab
Surat ini
timbul guna menampik kegiatan guru-guru penyesat yg telah mengundurkan diri
dari jemaat (atau jemaat jemaat), dan yg berusaha menggoda orang-orang percaya
(1Yoh 2:18 dab, 26). Kepada merekalah Surat ini dialamatkan oleh Yohanes.
Mereka membentuk kelompok tersendiri dan menganggap pengetahuan mereka jauh
lebih unggul dari pengetahuan orang Kristen biasa (bnd .1Yoh 2:20,27; 2Yoh 1:9), dan mereka tidak mengasihi
masyarakat Kristen biasa itu (bnd. 1Yoh 4:20).
Mereka perintis
dari bidat yg di kemudian hari dikenal dengan nama ‘Gnostik’ (Yunani, gnosis
artinya ‘pengetahuan’) dan menyatakan bahwa mereka mempunyai ilmu khusus tentang
Allah dan teologi. Berdasarkan ajaran baru mereka agaknya mereka menyangkal
bahwa Yesus adalah Mesias atau Kristus (1Yoh 2:22), Anak Allah (1Yoh 4:15;
5:5,10) yg telah ada sejak semula (1Yoh 1:1), yg sudah datang dalam rupa
manusia (1Yoh 4:2; 2Yoh 1:7) untuk menyediakan keselamatan bagi manusia (1Yoh
4:9 dab, 14).
Persoalan yang
paling menonjol yang melatarbelakangi penulisan surat ini ialah ajaran palsu
mengenai keselamatan dalam Kristus dan cara bekerjanya di dalam diri orang
percaya. Beberapa orang, yang dahulu merupakan bagian dari sidang pembaca, kini
sudah meninggalkan persekutuan jemaat (1Yoh 2:19), tetapi hasil dari ajaran
palsu mereka masih memutarbalikkan Injil mengenai bagaimana mereka bisa
"mengetahui" bahwa mereka mempunyai hidup kekal. Dari segi doktrin,
ajaran sesat mereka menyangkal bahwa Yesus itulah Kristus (1Yoh 2:22; bd. 1Yoh
5:1) atau bahwa Kristus menjelma menjadi manusia (1Yoh 4:2- 3); dari segi
etika, mereka mengajarkan bahwa menaati perintah Kristus (1Yoh 2:3-4; 5:3) dan
hidup kudus dan terpisah dari dosa (1Yoh 3:7-12) dan dari dunia (1Yoh 2:15-17)
tidak diperlukan untuk iman yang menyelamatkan (bd.1Yoh 1:6; 5:4-5).
Guru-guru palsu
ini selanjutnya menyatakan bahwa mereka ‘tidak berdosa’ (1Yoh 1:8,10), dan
nampaknya mereka tidak membutuhkan kelepasan melalui kematian Yesus Kristus.
Padahal nyatanya secara moral mereka acuh tak acuh, mengikuti pola hidup
duniawi (bnd. 1Yoh 2:15), menyangkal perintah-perintah Kristus (1Yoh 2:4), dan
seenaknya melakukan apa saja yg menyenangkan hati mereka. Mereka tidak
menyadari bahwa dosa mencakup masalah moral, mis melanggar hukum Allah (1Yoh
3:4,7), dan karena itulah mereka menganggap diri mereka tanpa dosa kendati
mereka bergelimang keakuan dan tanpa belas kasihan.
Tujuan
Penulisan Kitab
Yohanes menulis tujuannya di dalam
5:13, “semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada
nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.”
Untuk menasihati anak-anak
rohaninya agar mengejar suatu kehidupan persekutuan yang kudus dengan Allah
dalam kebenaran, dalam sukacita penuh (1Yoh 1:4) dan kepastian (1Yoh 5:13)
hidup kekal, melalui iman yang taat kepada Yesus sebagai Putra Allah (1Yoh
4:15; 5:3-5,12), dan dengan kehadiran Roh Kudus (1Yoh 2:20; 4:4,13).
Garis
besar
I.
Kesaksian Tentang Kristus
(1:1-4).
II.
Dasar-dasar Persekutuan dengan Allah (1:5-2:2
1. "Tidak Ada
Kegelapan" Dalam Allah (1Yoh 1:5)
2. Tidak Ada
Persekutuan Dalam Kegelapan (1Yoh 1:6)
3. Persekutuan Dalam
Terang (1Yoh 1:7)
4. Persekutuan Dalam
Penyucian atau pengakuan Dosa (1Yoh
1:8-2:2)
III. Perilaku
Dalam Persekutuan (2:2-29)
1. Ketaatan (1Yoh 2:3-5)
2. Keserupaan dengan
Kristus (1Yoh 2:6)
3. Kasih (1Yoh
2:7-11)
4. Pemisahan dari
Dunia (1Yoh 2:12-17)
5. Kesetiaan Kepada
Kebenaran (1Yoh 2:18-28)
IV. Sifat-sifat Dalam Persekutuan (1Yoh
2:29-3:24)
A. Dalam Hubungan
dengan Harapan Kita — Kesucian (3:1-3)
1. Alasan-Alasan untuk
Menyucikan Diri (3:1-3a)
2. Maksud Menyucikan
Diri (3:3b)
B. dalam Hubungan
dengan Posisi Kita — Kebenaran dan Kasih (3:4-18)
C. Dalam Hubungan
dengan Doa Kita — Jawaban-Jawaban (3:19-24)
1. Tergantung Pada
Kepercayaan (3:19-21)
2. Tergantung Pada
Ketaatan (3:22-24)
V. Peringatan tentang
Persekutuan (4:1-5:1)
A. Peringatan Mengenai
Roh-Roh Penipu: Nabi-Nabi Palsu (4:1-6)
1. Keberadaan Roh-Roh
Penipu (4:1)
2. Menguji Roh-Roh
Penipu (4:2-6)
B. Peringatan Mengenai
Roh Pengasih: Pengakuan Yang Tidak Besar (4:7-5:1)
1. Dasar Kasih
(4:7-10)
2. Tanggapan yang
Layak Terhadap Kasih Allah (1Yoh 4:11-13,19-21)
3. Tinggal Dalam Kasih
Allah (1Yoh 4:14-16)
4. Kesempurnaan
Kasih (1Yoh 4:17-18)
5. Ketaatan Kasih (1Yoh
5)
VI. alasan Persekutuan
(5:2-21)
A. Iman Kepada Kristus
Dibuktikan dengan Perilaku (5:2-5)
B. Iman Kepada Kristus
Dibuktikan Bukti dengan Kebenaran (5:6-12)
1. Bukti yang Dapat
Dipercaya (5:6-8)
2. Pengaruh dari Hal
yang Dapat Dipercaya Tersebut (5:9-12)
C. Iman Kepada Kristus
Dibuktikan dengan Rasa Percaya (5:13-21)
Surat Pertama Yohanes
terdiri atas 5 pasa1,105 ayat, dan sekitar 2.523 kata.
Tema-tema
Kunci
1. Hidup.
Sebagaimana dengan Injil, karunia
Allah bagi orang percaya adalah hidup.( 1Yo 1:1, 2; 2:25; 3:14; 4:9; 5:11, 12)
2. Terang
dan kebenaran.
Kristus datang
untuk menunjukkan kepada kita siapa Allah dan jalan jalan-Nya, untuk memberi
kita terang (1Yo 1:5-7; 2:8-11). Ini berarti kita mengetahui kebenaran atas
banyak hal (1Yo 1:8; 2:21, 27; 5:20 lihat 2Yoh 1, 2, 4; 3 Yoh. 1, 3, 4, 12).
Perhatikanlah, kita tidak cukup hanya mengetahui kebenaran, tetapi kita harus
melakukannya.
3. Dosa.
Perhatikan bagaimana
Yohanes menggambarkan dosa. Dalam pikirannya masalah ini sangatjelas. (1Yo 1:6,
8-10; 2:1; 3:4-6, 8; 5:16-18 )
4. Dunia.
Yohanes memakai kata
ini lebih dari satu arti. Lihatlah ayat-ayat acuannya (1Yo 2:2, 15-17; 3:13;
4:1, 3-5, 17; 5:4, 5, 19) dan perhatikan terutama hal-hal yang berhubungan
dengan dunia yang jahat dan tidak bertuhan, tempat orang Kristen harus
hidup.
5. Menetap.
Kata ini yang berarti
‘tetap’ atau ‘tidak kunjung habis’, menyatakan hubungan dengan Kristus yang
tetap dan terus menerus tidak akan berhenti yang kita miliki sekarang ini
dengan Kristus. (1Yo 2:6, 10, 24, 28; 3:6, 9, 15, 17, 24; 4:12, 13, 15, 16,
lihat 2Yoh 1:2; Yoh 15:1-11).
6. Lahir dari
Allah.
Seperti Yesus, Yohanes berbicara tentang
‘lahir dari Allah’ sebagai awal dari kehidupan Kristen kita. Lihat bagaimana ia
menggambarkan hal ini 2:29; 2:1, 2, 9, 10; 4:7; 5:1, 2, 18.
7. Yesus Kristus.
Oleh karena Yesus
diserang, Yohanes mengatakan hal-hal yang positif tentang Dia. Pelajari
ayat-ayat acuan yang menjelaskan tentang siapa Dia (1Yo 1:1-3; 2:1, 22-24; 1Yo
3:5, 7; 4:2, 3, 9, 14; 5:5, 6, 8) dan apa yang telah dilakukan-Nya untuk kita (
1Yo 1:7; 2:2; 3:5, 8; 4:10).
Pesan
dan penerapan Praktis
Pesan
Kepastian-dan ujian
terhadap ajaran palsu
Kita mempunyai:
1. Injil yang benar
dan asli.
Ø Anak
Allah benar-benar telah datang. 1Yo 4:2, 15; 5:1, 6-10
Ø Mereka
yang telah melihat dan mendengar. 1Yo 1:1-4; 4:6
Ø Menolak
Dia, menolak Allah. 1Yo 2:22-24; 5:10-12; 2Yoh 9
2. Janji pengampunan Allah.
Ø Janji
ini sangat jelas. 1Yo 1:9; 2:12
Ø Sebab
Yesus telah mati. 1Yo 2:1, 2; 4:10
Ø Bagaimanapun
perasaan kita. 1Yo 3:19-22
3. Cara hidup baru.
Ø Kuasa
untuk memutuskan dosa. 1Yo 3:4-10; 5:4
Ø Dan
mengalahkan Setan. 1Yo 2:13, 14; 3:8,9; 4:4
Ø Melakukan
apa yang Allah kehendaki. 1Yo 2:17, 29; 3:3
Ø Engkau
tidak dapat melakukan kedua-duanya. 1Yo 1:6,7; 2:3-6
4. Roh Kudus mendiami kita.
Ø Pengertian
dari Allah sendiri. 1Yo 2:20, 27
Ø Keyakinan
yang sungguh. 1Yo 3:24; 4:13 5:7-10
5. Kasih baru, satu terhadap yang
lain.
Ø Kristen
sejati mengasihi sesamanya. 1Yo 3:14, 23, 24; 4:7, 12, 16, 21; 5:1-3
Ø Mengasihi
berarti menyerahkan diri. 1Yo 3:16;
4:9-11
Ø Jika
kita tidak mengasihi. 1Yo 2:9-11; 3:14,
15, 17; 4:8, 20
Ø Lakukan
Terus. 1Yo 3:11, 18, lihat 2Yohanes
1:5,6
Penerapan
1.Anda dapat
memastikan bahwa Anda adalah anak
Allah.
Anda dapat mengalami
persekutuan dengan Dia dan sesama, sukacita penuh, doa yang dijawab, dan perasaan
memiliki yang mendalam
2. Iman yang sejati
akan membawa kita kepada suatu kehidupan yang lain.
Ini berarti berhenti
dari kebiasaan berbuat dosa, memiliki kasih yang baru untuk orang lain dan siap
untuk melakukan kehendak Allah
3.Anda akan menonjol
dibandingkan yang lain.
Dunia berada dibawah
kuasa Setan
o Anda harus
menghindari jalan jalannya
o Setan akan membenci
Anda
4.Guru-guru palsu
banyak berkeliaran.
o Anda dapat mengenali
mereka dari apa yang mereka ajarkan, cara hidup mereka
o Anda mempunyai
penangkalnya sebab memiliki kebenaran dan dapat menguji kesalahan dengan
kebenaran
Ciri-Ciri
Khas
Lima ciri utama
menandai surat ini.
(1) Surat ini
mendefinisikan kehidupan Kristen dengan memakai istilah yang bertentangan dan
dengan seakan-akan tidak memberikan peluang kompromi di antara terang dan
gelap, kebenaran dan kebohongan, kebenaran dan dosa, kasih dan kebencian,
mengasihi Allah dan mengasihi dunia, anak-anak Allah dan anak-anak setan.
(2) Yang penting,
surat ini merupakan satu-satunya kitab PB yang berbicara mengenai Yesus sebagai
pengantara (Yun. _parakletos_) kita dengan Bapa pada saat kita sebagai orang
yang sungguh percaya berbuat dosa (1Yoh 2:1-2; bd. Yoh 14:16-17,26; 15:26;
16:7-8).
(3) Berita yang
disampaikan surat ini didasarkan hampir seluruhnya pada kesaksian rasuli dan
bukan pada penyataan PL dahulu; petunjuk kepada PL jelas tidak ada.
(4) Karena surat ini
menyampaikan Kristologi berhubungan dengan penyangkalan suatu bentuk ajaran
sesat tertentu, maka itu berfokus pada penjelamaan dan darah (yaitu, salib)
Yesus tanpa menyebutkan kebangkitan-Nya secara khusus.
(5) Gaya penulisannya
sederhana dan berulang sewaktu Yohanes membahas berbagai istilah seperti
"terang," "kebenaran," "percaya," "tetap
tinggal," "mengenal," "mengasihi,"
"kebenaran," "kesaksian," "lahir dari Allah," dan
"hidup kekal".
KEUNIKAN BUKU INI
A. Buku I Yohanes bukanlah suatu surat pribadi ataupun surat
yang ditulis kepada satu gereja ataupun juga suatu “Memo kantor yang
bersemangat dari Kantor Pusat.” (surat perusahaan).
1. Surat ini tidak memiliki pengantar tradisional (dari
siapa, kepada siapa).
2. Surat ini tidak memiliki salam pribadi ataupun berita
penutup.
B. Tak menyebutkan nama-nama pribadi. Ini sangatlah tidak
biasa kecuali di buku-buku yang ditulis kepada banyak gereja, seperti Efesus
dan Yakobus. Satu-satunya buku PB yang tidak menyertakan penulisnya ialah Ibrani.
Namun demikian, nyatalah bahwa ini ditulis kepada orang-orang percaya yang
menghadapi masalah internal gereja yaitu guru-guru palsu.
C. Surat ini adalah suatu pendalaman teologis yang kuat.
1. Sentralitas Yesus
a. Sepenuhnya Allah dan sepenuhnya manusia
b. Keselamatan datang dari imandalam Yesus Kristus, bukan
suatu pengalaman mistis atau pengetahuan rahasia (guru palsu)
2. Tuntutan untuk gaya hidup Kristen (tiga ujian KeKristenan
yang asli)
a. Kasih persaudaraan
b. ketaatan
c. penolakan dari sistem dunia yang jatuh
3. Jaminan dari keselamatan kekal melalui iman dalam Yesus
dari Nazaret (“mengenal” digunakan 27 kali)
4. Bagaimana mengenali guru-guru palsu
D. Tulisan-tulisan Yohanes (khususnya I Yohanes) menggunakan
Bahasa Yunani Koine yang paling tidak rumit dari semua penulis PB, namun buku
ini, tidak seperti buku lainnya, menggali kedalaman dari kebenaran-kebenaran
yang mendasar dan kekal tentang Allah dalam Yesus (yaitu Allah adalah Terang, 1:5;
Allah adalah Kasih, 4:8,16; Allah adalah Roh, Yoh 4:24).
E. Ada kemungkinan bahwa I Yohanes dimaksudkan untuk menjadi
surat pembuka dari Injil Yohanes. Ajaran Sesat gnostik di abad pertama
membentuk latar belakang bagi kedua buku ini. Injil memiliki dorongan penginjilan,
sementara I Yohanes ditulis untuk orang-orang percaya.
F. Yohanes menulis dalam istilah hitam dan putih
(dualistik). Ini adalah ciri khas dari Gulungan Kitab Laut Mati dan guru-guru
palsu gnostik. Dualisme tulisan terstruktur dari I Yohanes mencakup verbal
(terang versus kegelapan) dan gaya (suatu pernyataan negatif yang diikuti oleh
yang positif). Ini berbeda dengan Injil Yohanes,
yang menggunakan suatu dualisme vertikal (dari atas versus
dari bawah).
G. Sangatlah sukar untuk menggaris besarkan I Yohanes karena
penggunaan tema-tema berulang oleh Yohanes. Buku ini adalah seperti sebuah
permadani kebenaran yang dianyam dalam pola yang berulang.
ditulis oleh: Supriadi Siburian, S.Th