Minggu, 23 Maret 2014

SURVEI KITAB TITUS



Survei Kitab Titus
  Kitab Titus terdiri atas 3 pasal, 46 ayat, dan sekitar 921 kata.
Penulis : Rasul Paulus, yang menjadi hamba Allah dan Rasul Yesus Kristus (1:1).
Tema: Ajaran yang benar dan kebajikan
Tempat dan tanggal Penulisan
Tidak diketahui dengan pasti Paulus berada dimana ketika menulis surat ini.
Kita tahu bahwa dia meninggalkan Titus di pulau Kreta. Kemudian Paulus pergi ke tempat-tempat lain. Waktu dia menulis surat ini, dia mempunyai rencana untuk pergi ke Nikopolis dan tinggaldi situ selama musim dingin (Titus 3:12).
Penerima Surat:
Penerima surat ini adalah Titus (Tit.1:4). Disebut pertama sekali dalam 2Kor 2:13 dan terakhir dalam Tit 1:4. Namanya dalam Alkitab disebut sebayak 12 X. Kitab Yang Menyebut namanya 2 Korintus, Galatia, 2 Timotius dan Titus. Pekerjaannya sebagai seorang Penginjil dan gembala.
Seorang Pembantu Paulus yang bukan Yahudi (2Kor 8:23), yang bepergian bersama Paulus ke Yerusalem (Gal 2:1-10) dan yang ditolak Paulus untuk disunat, Paulus mempergunakan dia sebagai bukti bahwa orang-orang bukan Yahudi tidak harus disunat untuk diselamatkan (Kis. 15:1-5; Gal. 2:1-5). Dia adalah teman sekerja Paulus dan mengikut Paulus dalam perjalanannya untuk memberitakan injil. Paulus mengirim Titus ke Korintus untuk melihat keadaan mereka dan melapor kembali kepada Paulus (2 Kor. 2:13; 7:6,13-15). Titus juga membantu dalam perkumpulan uang untuk orang-orang Kristen di Yerusalem. Paulus sangat menghargai Titus (2 Kor. 8:6,16,17,23).
Jadi, setelah Paulus dilepaskan dari penjara di Roma, Paulus dan Titus pergi ke Kreta di mana Paulus meninggalkan Titus untuk melayani jemaat di situ untuk sementara. Kemudian, dalam surat ini Paulus minta supaya Titus pergi dan jemput Paulus di Nikopolis (Tit. 3:12). Tetapi pada kemudian hari Paulus mengirim Titus ke Dalmatia untuk melayani jemaat di situ (2 Tim. 4:10). Jadi Titus adalah seorang pelayan injil yang setia dan rajin dan rela pergi melayani jemaat di mana-mana.
Titus adalah utusan Paulus kepada orang Korintus yang sukar, dengan membawa ‘surat keras’ (2Kor 2:3-9). Setelah kepulangan Titus kepada Paulus harus ditangguhkan, mereka akhirnya bertemu di Makedonia di mana Titus membawa berita yang menggembirakan sehingga Paulus merasa baik untuk meminta Titus sekali lagi kembali ke Korintus.  
Latar Belakang Kitab.
Seperti halnya 1 dan 2 Timotius, Titus adalah surat pribadi dari Paulus kepada salah seorang pembantu mudanya. Surat ini disebut "Surat Penggembalaan" karena membahas masalah yang berkaitan dengan peraturan gereja dan pelayanannya. Titus, seorang bertobat bukan Yahudi (Gal 2:3), menjadi pendamping dekat Paulus dalam pelayanan rasuli. Walaupun namanya tidak disebutkan dalam Kisah Para Rasul (mungkin karena ia saudara Lukas) hubungan erat dengan Paulus ditunjukkan dengan   
(1) disebutnya Titus sebanyak 13 kali dalam surat-surat Paulus,   
(2) dia adalah orang yang bertobat dalam pelayanan Paulus dan anak rohaninya (Tit 1:4) dan seperti Timotius menjadi teman sekerja Paulus yang terpercaya dalam pelayanan (2Kor 8:23),
(3) dijadikannya wakil Paulus setidaknya untuk satu tugas penting ke Korintus selama perjalanan misi ketiga Paulus (2Kor 2:12-13; 7:6-15; 2Kor 8:6,16-24), dan
(4) pelayanannya sebagai teman sekerja Paulus di Kreta (Tit 1:5). 
Paulus dan Titus bekerja bersama-sama dalam waktu singkat di Kreta (barat daya Asia Kecil di Laut Tengah) antara pemenjaraan Paulus yang pertama dengan yang kedua.  Paulus menugaskan Titus untuk melanjutkan pelayanannya di antara orang Kreta (Tit 1:5), sedangkan dia sendiri melanjutkan perjalanan ke Makedonia (bd.1Tim 1:3). Tidak lama sesudah peristiwa itu, Paulus menulis surat ini kepada Titus, menginstruksikan dia untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah mereka awali bersama. Mungkin surat ini dititipkan kepada Zenas dan Apolos yang akan melewati Kreta (Tit 3:13).
Dalam surat ini Paulus meyampaikan rencananya untuk mengirim Artemas atau Tikhikus dengan segera untuk menggantikan Titus, karena setelah itu Titus harus ikut serta dengan Paulus di Nikopolis (Yunani), tempat yang direncanakan menjadi tempat tinggal Paulus selama musim dingin (Tit 3:12).  Kita mengetahui bahwa rencana ini terlaksana (bd.2Tim 4:10) karena Paulus kemudian menugaskan Titus di Dalmatia (Yugoslavia sebelum pecah).   
Tujuan Penulisan Surat  
(1) menata yang ditinggalkan Paulus di Kreta, termasuk penetapan penatua (Tit 1:5);   
(2) membantu jemaat tumbuh dalam iman, pengetahuan akan kebenaran, dan kesalehan (Tit 1:1);   
(3) membungkam guru-guru palsu (Tit 1:11); dan   
(4) datang kepada Paulus setelah ia diganti oleh Artemas atau Tikhikus (Tit 3:12).  
Garis Basar
1.      Pendahuluan atau alamat dan salam (Tit 1:1-4)
a.       Pengirim Surat (1-3)
b.      Penerima Surat (4)   
2.      Pengarahan Mengenai Penugasan Penatua (Tit 1:5-9)
a.       Tetapkan Penatua di Tiap Kota (Tit 1:5) 
b.       Berbagai Syarat bagi Penatua (Tit 1:6-9)  
Ø  Pribadi
Tak Bercacat (Tit 1:6), Pelayan yang Dapat Dipercayai (Tit 1:7), Tidak Angkuh (Tit 1:7), Bukan Pemberang (penaik darah; pemarah (Tit 1:7), Bukan Peminum (Tit 1:7), Bukan Pemarah (Tit 1:7), Tidak Serakah (Tit 1:7), Suka Memberi Tumpangan (Tit 1:8), Suka Akan yang Baik (Tit 1:8),  Bijaksana (Tit 1:8),  Adil (Tit 1:8), Saleh (Tit 1:8),  Berpegang Kepada Perkataan yang Benar (Tit 1:9), Sanggup Menasihati berdasarkan Ajaran (Tit 1:9), Sanggup Meyakinkan Para Penentang (Tit 1:9)  
Ø  Keluarga
Mempunyai Hanya Satu Istri (Tit 1:6), Anak-Anaknya Hidup Beriman (Tit 1:6), Anak-Anaknya Hidup tidak Senonoh dan Tertib (Tit 1:6)  
3.      Pengarahan Mengenai Guru Palsu (Tit 1:10-16) 
a.       Tabiat Guru Palsu (Tit 1:10)
b.      Kelakuan Guru palsu (Tit 1:11-12) 
c.       Penegoran Guru palsu (Tit 1:13-16)  
4.      Pengarahan Mengenai Kelompok Dalam Gereja (Tit 2:1-15*)  
a.       Laki-laki yang lebih tua   (Tit 2:2)
b.      Wanita-wanita yang lebih tua   (Tit 2:3)
c.       Wanita wanita muda   (Tit 2:4, 5)
d.      Laki-laki muda  (Tit 2:6-8)
e.       Hamba-hamba   (Tit 2:9-10)
f.       Kebenaran-kebenaran Injil (Tit 2:11-14)
g.      Panggilan untuk memberitakan kebenaran (Tit 2:15)
5.      Nasihat Tentang Kebajikan (Tit 3:1-11)    
a.       Kelakuan Terhadap Sesama (Tit 3:1-2)  
b.      Kemurahan Allah Kepada Kita (Tit 3:3-7)  
c.       Membedakan yang Berguna dan Mana yang Tidak (Tit 3:8-11)  
6.      Penutup (Tit 3:12-15)  
Pesan dan Penerapan Kitab Titus  
1.      Pentingnya kepemimpinan rohani (Tit 1:5-16)  
Titus ditugaskan untuk mengangkat penatua-penatua di Kreta. Ia diberikan petunjuk-petunjuk secara terperinci mengenai syarat-syarat yang harus mereka miliki. Selain itu, Titus tidak diberi gambaran mengenai masalah-masalah yang mungkin dihadapinya di antara orang Kreta. Kepemimpinan rohani sejati merupakan hal penting dan utama dalam kehidupan gereja dan kriteria yang ditentukan oleh Paulus masih berlaku sampai sekarang.
2.      Kehidupan Kristen dalam kenyataan (Tit 2:1-10).
Mungkin saja apa yang disampaikan dalam bentuk kata-kata atau tulisan secara umum, pesannya tidak diterapkan pada setiap orang. Paulus membagi-bagi kelompok umur dengan masalah masing-masing dan memberikan kepada setiap kelompok nasihat praktis hakiki yang harus diterapkan dalam tingkah laku mereka.    
3.       Berita Injil secara singkat (Tit 2:11-14)  
            Dalam satu kalimat yang panjang Paulus menyampaikan berbagai aspek pesan Kristen. Allah telah mengambil inisiatif. Kita perlu memperhatikan bahwa hanya anugerah Allah yang dapat membawa keselamatan dan semua ini diwujudkan dalam seorang pribadi, yaitu Yesus Kristus Tuhan. Lebih dari itu, pesan ini ditujukan kepada semua orang di mana pun mereka berada. Diselamatkan, bukanlah semata-mata pengalaman mistis, keselamatan mempunyai arti praktis yang penting. Secara negatif berarti berbalik dari cara hidup yang lama; secara positif berarti menghayati hidup yang benar. Kristen mempunyai pengharapan yang mulia, yaitu datangnya kembali Tuhan dan Juruselamat mereka dalam tubuh kemuliaan. Pengharapan ini menjadi pendorong untuk hidup dalam kekudusan. Pula, ini berdampak kuat mempengaruhi sifat dan kelakuan Kristen.
4.      Terdapat segala macam … ! (Tit 3:8-15)  
            Gereja Kristen mempunyai masalah baik dalam jemaatnya maupun pada para pekerja kuncinya. Di Kreta terdapat banyak orang yang suka berdebat dan bertengkar, dan ada pula yang pengajarannya sangat sesat. Di pihak lain, terdapat orang-orang yang setia, berani dan tegas seperti Artemas, Tikhikus, Zenas dan Apolos. Mereka bukan hanya orang yang sangat dikenal dalam gereja mula-mula, tetapi mereka adalah orang-orang yang dapat dipercaya. Orang-orang seperti itulah yang sangat diperlukan dalam gereja untuk memegang posisi penting dan bukan semata-mata pribadi-pribadi yang berkuasa, yang mungkin berhasrat menjadi primadona.   
Tema-tema Kunci
1.      Pentingnya kehidupan keluarga.  
Perlu diperhatikan bahwa dalam daftar syarat-syarat bagi para penatua terdapat kalimat-kalimat yang berhubungan dengan kehidupan keluarga. Seorang penatua haruslah ‘seorang suami dari satu istri’. Anak-anaknya harus memberikan dukungan penuh pada jabatan gerejawinya. Ia harus seorang yang ‘senang memberi tumpangan’. Kesaksian dari keluarga Kristen pada dunia purba sangat penting, dan para pemimpin Kristen harus memperlihatkan cara hidup itu pada mereka. Ini juga tetap penting untuk masa kini.   
Perhatikan syarat-syarat bagi istri-istri para penatua gereja (1 Tim. 3:11). Seberapa jauh gereja masa kini memberlakukan syarat-syarat ini dengan serius agar para pemimpin gereja yang dipilih adalah mereka yang memiliki keluarga yang bahagia.
2.      Tingkah laku yang sepadan. 
 Fakta bahwa keyakinan dan sikap, pengakuan iman dan tingkah laku, tidak selalu berjalan selaras, adalah topik yang sering dimunculkan Alkitab. Ini merupakan dasar pertentangan Tuhan kita dengan orang Farisi (lihat Mat. Tit 23:1- 39). Yakobus membuat pernyataan yang serupa ketika ia menekankan bahwa iman tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati (Yak. Tit 2:14-26). Dalam suratnya, Paulus sering menunjukkan pendapat yang sama. Dalam Titus 1: 16, Paulus berkata tentang mereka ‘yang mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia’. Tuhan kita berkata: ‘dari buahnyalah kamu akan mengenali mereka’ (Mat. 7:20). Pengakuan iman dan kelakuan harus serasi, jika tidak demikian maka kita layak dicap, digolongkan orang munafik.   
   Dengan cara bagaimana mereka yang mengaku mengenal Allah menyangkal Dia dalam hidup mereka? Coba kumpulkan fakta yang menunjukkan bahwa pengakuan iman Kristen dan tingkah laku Kristen seringkali tampak terpisah jauh satu dengan yang lain. Coba pelajari Matius 23, temukan beberapa kegagalan total orang Farisi.
3.      Pentingnya doktrin yang benar.
Dengan membaca Perjanjian Baru jelaslah bahwa dalam gereja mula-mula, mereka tahu apa yang dimaksud dengan ‘iman’. Mereka dapat menyimpulkan apa yang bagi mereka merupakan unsur-unsur dasar dari pengakuan iman mereka. Paulus menjelaskannya dengan sangat baik dalam Titus (Tit 2:11-14). Di sini kita berjumpa dengan suatu pernyataan terjelas mengenai anugerah Allah dalam Perjanjian Baru. Gereja yang sehat dibangun di atas dasar doktrin yang benar. Iman Kristen kita bukan hanya bersangkutan dengan karya-karya Allah pada masa tertentu dalam sejarah, tetapi juga dengan yang sedang Ia lakukan dalam kehidupan umat-Nya dan yang akan Ia lakukan di masa yang akan datang. Harapan orang percaya ialah kedatangan Kristus kembali secara pribadi dan ia hidup di bawah terang pengharapan kedatangan-Nya itu.
 Maksud dari kasih karunia Allah di dalam Kristus ialah ‘untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik’ (Tit 2:14). Seberapa jauh Kristen dewasa ini melihat diri mereka di bawah terang firman ini? Apa makna menjadi ‘umat kepunyaan Allah’ bagi kita? (Lihat 1Pet 2:9; 1Kor 6:19.

Survei      
Paulus membahas empat pokok utama di dalam surat ini.     
(1) Dia menginstruksikan Titus mengenai tabiat dan syarat rohani yang diperlukan mereka yang akan dipilih menjadi penatua (penilik jemaat) di dalam gereja. Penatua haruslah orang saleh yang sifatnya terbukti, berhasil menuntun keluarganya sendiri (Tit 1:5-9).    
(2) Paulus menyuruh Titus mengajarkan doktrin yang benar serta membungkam dan menegur para guru palsu (Tit 1:10-2:1). Di dalam surat ini Paulus memberikan dua rangkuman tentang ajaran yang sehat (Tit 2:11-14; 3:4-7).   
(3) Paulus menggambarkan untuk Titus (1Tim 5:1-6:2) peranan yang patut untuk laki-laki yang sudah lanjut usia (Tit 2:1-2), wanita yang sudah tua (Tit 2:3-4), wanita yang masih muda (Tit 2:4-5), para pemuda (Tit 2:6-8), dan para budak (Tit 2:9- 10).   
(4) Akhirnya, Paulus menekankan bahwa kebajikan dan kehidupan yang benar adalah buah yang perlu dari iman yang sejati (Tit 1:16; 2:7,14; Tit 3:1,8,14; bd. Yak 2:14-26)    

Penulis: Supriadi Siburian, S.Th

Tidak ada komentar:

Posting Komentar